Diposkan pada Oh Sehun, Park Chanyeol, romance, sad, Tanpa kategori

The Answer is You ( Chapter 5)

_psd_file_stock__byun_baekhyun_by_ardeliaexotics-d7fveab

Story be :  ByunPelvis

Cast                 : Kim Hyemi (oc) , Byun Baekhyun, Oh Sehun.

Other cast       : Kim Minji (oc)  , Pak Chaerin (oc)  , Park Chanyeol and member EXO lainya.

Genre : Sad , Romance , Friendship.

Rating : +13

Leght  :  Chapter

***

(Capter 1) ,  ( Chapter 2) , ( Chapter 3)

( Chapter 4)

now

 

Chapter 5

Baekhyun ada jam kuliah siang ini, dan ia sedang bersantai di kafetaria bersama Chanyeol untuk menunggu jam dosen mereka masuk. Chanyeol memilih jurusan yang sama dengan Baekhyun , dan keduanya sudah seperti perangko sejak masuk universitas . ada juga beberapa teman mereka yang juga bersamanya saat ini.

“Yakk! Byun Baekhyun kenapa kau tersenyum sendiri sejak tadi? menakutkan” tanya Jong Dae yang risih dengan ekspresi Baekhyun sedari tadi.

“ne . waeyo? apa kau mengalami suatu hal yang membuatmu bahagia hari ini Baekhyun-ah?” kali ini Chanyeol ikut bertanya. Sedangkan Baekhyun terlihat atunsias untuk bercerita.

“aku  sudah bertemu dengannya. Gadis kecilku”

“mwo? Gadis kecil? Nuguya? Wahh jangan jangan kau sudah memiliki anak?” tuduh Jong Dae yang seketika mendapat pukulan kecil di kepalanya oleh Baekhyun.

“mworago? Enak saja. aku ini masih lajang !” ucap Baekhyun tidak terima. Sedangkan Chen yang niatnya hanya bercanda mengumpat sebal karena Baekhyun menganggapnya serius.

“jinjaro? Maukah kau mengenalkannya pada kami? Sebenarnya seperti apa gadismu itu?” tanya Chanyeol beruntun. Baekhyun malas menjelaskannya karna Chanyeol sudah pasti tau siapa gadis yang dimaksud.

“Kim Hyemi, gadis yang kau kenal”

“MWO? NEO? Y-ya jadi kau namja itu?” tanya Chanyeol sembari melotot menunjuk baekhyun bak seorang penjahat.

“aiss hentikan ekspresi kagetmu itu Park Chanyeol. Ya ! maksudmu apa dengan kata ‘namja itu’ ?”

Chanyeol menggeleng tapi mulutnya gatal untuk menjelaskan.

“ya , Hyemi pernah bercerita tentang namja yang sangat dirindukannya. Tapi hyemi juga bercerita jika kecewa padamu”

Baekhyun yang tadinya tersenyum kini menurunkan bibirnya datar. Benar bukan apa yang dipikirkannya, pasti ada rasa kecewa dari diri hyemi pada dirinya.

“ah , ne Yeol. Aku dulu memang berjanji untuk cepat kembali. tapi aku telat lebih dari 4 tahun. Aku tergiur dengan tawaran Hight School di London.”

Chanyeol mengangguk mendengar cerita singkat baekhyun, ia merasa kedua orang yang dikenalkannya itu seperti romeo dan juliet yang terpisah, hei apa itu tidak terlalu tragis? Ya hanya itu definisi yang Chanyeol punya.

“geuraeseo , aku akan menceritakan tentang kehidupan Hyemi jika kau mau”

“tentu saja aku mau Yeol.”  Jawab Baekhyun .

“hei hei kalian. Aku tidak tau apa yang kalian bicarakan. enak saja mengacuhkan seorang Kim Jong Dae” protes Jong Dae yang tidak tau apa apa.

**

Hyemi, Haerin , Kai dan Sehun sedang berkutat diperpustakaan seperti hari kemarin. Jika hari lalu Haerin memilih mengerjakan tugas dirumahnya tapi kini ia memilih bersama Hyemi.

Bel pulang juga sudah berbunyi satu jam yang lalu dan ini masih jam 4 sore.

“hei bukankah besok weekend?” tanya Kai .

“yakk kita semua juga tau jika besok weekend Kkamjongie”

Kai menyenderkan kepalanya dibahu Haerin, membuat yeoja yang berstatus yeojachingunya itu memutar malas kedua bola matanya karena pasti Kai menagihnya.

“chagiya, besok ayo kencan!”

“mwo? Yak Kkamjongie bukankah minggu lalu kita sudah kencan? Astaga!”

“ayolah chagiya. Aku belum puas, hei bagaimana kalau kita berkunjung ke Gangwond-do? Tawar Kai yang membuat Haerin memukul lengan kekasihnya.

“kau gila? Tempat itu jauh dan kita tidak bisa hanya sehari jika kesana”

“iya iya kau tidak usah melotot padaku seperti itu Chagiya!” ucap Kai sembari memanyunkan bibirnya karena kesal .

Hyemi sudah tidak heran lagi dengan kedua pasangan dihadapanya itu , sehingga dia hanya biasa saja. tidak dengan Sehun yang tertawa tawa karena saran Kai ditolak oleh Haerin.

”hei bukankah sebentar lagi kita akan liburan musim panas? Bukankah kita harus senang senag sebelum ujian?’’ tanya sehun yang ikut tertarik dalam percakapa kedua pasang kekasih didepannya ini.

“chagiya kau dengar? Sehun saja setuju”

“yakk. Tapi kau mengajak kesana minggu ini. sedangkan Sehun mengajak saat liburan musim panas nanti.” Protes Haerin kembali melotot pada Kai , membuat Kai tambah terlihat seperti bebek betina.

“ah molla” kai kesal dan lebih memilih diam setelahnya.

“Sehun-ah aku setuju denganmu. Good idea”

Haerin tersenyum lebar dan mengacungkan kedua jempolnya pada Sehun, membuat kai seketika menurunkan jari Haerin dengan kesal. Lagi lagi Kai sangat mudah cemburu walau hal kecil.

“apa dengan mengobrol tugas akan cepat selesai?”

Hyemi merasakan kebisingan karena sejak tadi teman temannya ini hanya mengobrol.

“Hyemi-ya kita sedang berdiskusi liburan” jawab Kai .

“itu masih 1 bulan lagi kenapa mempermasalahkannya?”

“aissh Kim Hyemi kau tidak asik”  kali ini Sehun yang mengatai Hyemi, tapi gadis itu menulikan pendengarannya.

Keempat orang itu kembali fokus pada tugasnya masing masing sampai suara ponsel haerin mengalihkan fokus mereka.

“ah mian , ini dari Oppa-ku”

Haerin berjalan menjauh untuk menerima panggilan Oppa-nya. Setelah beberapa menit Haerin kembali dan terburu buru membereskan bukunya.

“Haerin Waeyo? apa terjadi sesuatu?” tanya Sehun.

“anhiyeo, hanya saja aku harus cepat pulang. Ah Hyemi-ya eothokae? Kita tidak bisa pulang bersama lagi.”  Sesal Haerin.

“gwemchana. aku bisa naik bus” ucap Hyemi sedikit tersenyum.

“aku akan mengantarmu chagiya, ya Oh Sehun fighting!” ucap Kai tidak jelas, membuat Sehun mengangkat sebelah alisnya bingung atas apa yang Kai semangati untuknya. Kai menuntun bahu Haerin untuk segera keluar dari perpustakaan dan meninggalkan hyemi dan sehun yang akan menyelesaikan tugas pada hari ini juga.

“dasar gelap , memangnya apa yang akan kulakukan sampai ia memberi semangat segala”

**

Sehun lagi lagi menyeret  Hyemi untuk mengikutinya, entah dorongan darimana Sehun selalu saja memaksa gadis itu untuk pulang dengannya. Namja itu menggunakan alasan untuk sekedar amal mengantar seorang gadis malang.

Tapi betapa kesalnya Hyemi saat Sehun palah menghentikan motornya didepan sebuah kafe . Sehun turun tanpa meladeni protes hyemi dan menggenggam tangan gadis itu untuk mengikutinya. Sehun memilih tempat duduk paling pojok dan mendudukan Hyemi disana.

“diamlah gadis keras kepala. Aku lapar dan ingin makan”

“biarkan aku pergi!. Micheoso ? kau selalu memaksaku!” ucap Hyemi dengan tatapan dan ucapan dingin seperti biasanya. Tapi Sehun sudah kebal akan hal itu.

“shhhh bisakah kau tenang nona? Aku tidak mau disangka kita pasangan yang sedang bertengkar”

 

“Oh Sehun Neo-“

“Chogiyo, emm aku pesan ice blend cofee 2 dan chiken salad 2 “

Setelah memesan Sehun tersenyum ramah pada pelayan wanita yang terlihat terpesona oleh wajah tampan Sehun. Hyemi hanya bisa mengumpat dalam hatinya.

Later…..

Sehun hampir menghabiskan makanannya tapi Hyemi bahkan belum menyentuhnya sama sekali.

“y Kim hyemi apa kau tidak lapar huh? Seharian kita mengerjakan tugas dan aku belum melihatmu makan”

“aku tidak lapar Sehun-ssi. cepat habiskan aku ingin segera pulang”

“anhiyeo, sebelum kau memakan itu!”

Hyemi berdecak dan dengan kesal menyantap makanan yang sudah dipesan Sehun untuknya. Namja didepannya memandang hyemi dengan senyum tipis,

“tidak usah terburu buru begitu. Aigo lihat! ada saus di ujung bibirmu”

Sehun mengambil tisu dan hendak mengelap sudut bibir Hyemi tapi sayangnya Hyemi bertindak cepat dan mengelap sendiri dengan sebelah tangannya , membuat tangan Sehun berhenti diudara. Namja itu pada akhirnya mengelap mulutnya sendiri.

**

Keduanya sudah selesai dan hendak pergi dari kafe itu tapi Hyemi menghentikan langkahnya karena melihat namja yang tidak begitu asing baginya. Namja itu adalah Baekhyun yang juga sedang keluar dari cafe yang sama dengannya. Dan namja itu tidak sendiri, melainkan bersama seorang yeoja. Hal yang paling mengejutkan untuknya adalah saat ia mengetahui siapa gadis itu, gadis yang sangat terpaksa ia terima sebagai saudaranya- Kim Minji.

“Hyemi-ya waeyo?” tanya Sehun. Kata kata Sehun cukup tertangkap dipendengaran Baekhyun. namja bermarga Byun itu membalikan tubuhnya dan tepat matanya terarah pada iris coklat Hyemi yang memandang tepat pada maniknya.

“Hyemi?” ucap Baekhyun, Minji yang juga terkejut saat melihat Hyemi berada dibelakangnya pun terlihat gelisah.

Hyemi pergi dari hadapan baekhyun tanpa mengucapkan kata apapun. Sehun memandang Baekhyun dan hyemi bergantian. Saat Hyemi melangkah keluar Sehun menyusulnya dan menarik tangannya.

Baekhyun juga bisa merasakan hatinya yang retak saat melihat Hyemi digandeng oleh namja lain, bodohnya ia tidak ikut mengejar dan hanya berdiri mematung . Namja itu sedikit terkejut saat Minji menepuk bahunya.

Kemudian keduanya berjalan memasuki mobil Baekhyun.

“Baekhyun oppa kau sudah tau jika tadi itu Hye-mi? ”  ucap Minji berpura pura tidak mengetahui.

“hemm . aku sudah mengetahuinya”

Ucap baekhyun tanpa ekspresi dan tanpa memandang Minji , ia masih membodohi dirinya sendiri karena tidak mengejar dan memberi penjelasan, ya penjelasan tentang ia yang bersama Minji. Moodnya hilang seketika saat melihat Hyemi digenggam oleh namja lain,

Minji hanya diam melihat perubahan ekspresi wajah baekhyun setelah bertemu Hyemi tadi, wajah namja disampingnya sungguh datar dan hanya ada keheningan saat ini, biasanya Baekhyun akan bercerita hal hal kecil dan salah satunya adalah kenangannya dengan Hyemi.

Flashback

Baekhyun berencana menjemput Hyemi ke Jungwon Hight School, dimana tempat gadisnya menuntut ilmu. Namja itu mengunci mobilnya dan berjalan menuju halaman sekolah, ia dengan tlatennya bertanya dimana Kim Hyemi pada setiap siswa yang melintas tak arang para yeoja berseragam kagum pada pesona seorang Byun Baekhyun, mereka bak melihat seorang pangeran saat ini . Baekhyun hanya membalas tatapan itu dengan senyuman yang semakin membuat para yeoja menjerit tertahan.

Namja itu terus berjalan sampai pandangannya menangkap sosok yang juga dikenalnya sedang berjalan bersama 2 gadis.

Baekhyun berlari kecil menghampiri yeoja itu yang ternyata adalah Minji.

“Minji-ya”

“eoh Baekhyun oppa?” ucap Minji tidak percaya, ya ia sungguh tidak menyangka jika Baekhyun dihadapannya saat ini.

Kedua temannya menyikut lengan Minji, bertanya siapa pria dewasa tampan dihadapannya. Bahkan salah satunya menggoda jika namja itu adalah kekasih Minji. Karena takut Baekhyun mendengarnya, Minji menyuruh kedua temannya untuk pergi terlebih dahulu.

“ada apa oppa kemari?” tanya Minji .

“aku mau menjemput Hyemi, ada sesuatu yang harus kami lakukan”

Minji bisa merasakan ulu hatinya tertarik saat itu juga, menyesakan mengetahui namja yang disukainya mencari yeoja lain. Apalagi saudaranya sendiri.

“Hyemi ya? Emm tadi aku melihatnya sudah bergegas dengan temannya” ucap Hyemi yang ternyata adalah kalimat asal yang ia keluarkan dari bibirnya.

“nde? Ah geurae. Sebenarnya aku juga tidak membuat janji dengannya sebelumnya”

Minji tersenyum kecil, ia sedang berharap agar Baekhyun menawarinya pulang bersama. Lagipula sekarang ia bukan orang asing lagi untuk Baekhyun.

“ahh begitu. Eoh kau bisa menemuinya dirumah”  ucap Minji memberi saran.

“nan arra. Tapi sebenarnya aku ingin dia menemaniku ke toko buku sekarang. Emmm Minji-ya apa kau sibuk setelah ini?”

Gotcha, Minji berteriak senang dalam hatinya . kini 99% Baekhyun akan mengajaknya, eh mungkinkah?

“na? E.. aku tidak sibuk. Wae?”

“maukah kau menemaniku ke toko buku sebentar?” tawar Baekhyun.

“ eoh, baiklah . Aku sepertinya juga ingin melihat buku best seller”

Minji tentu akan menujui ini. menurutnya ini adalah awal yang bagus, ini jalan pendekatannya dengan Baekhyun. Tapi didalam hatinya ia juga merasa sedikit bersalah dengan Baekhyun dan juga-Hyemi. Minji sudah berbohong mengatakan Minji sudah pulang. Padahal ia bahkan tidak melihat saudara tirinya itu sama sekali disekolah hari ini.

**

Baekhyun dan Minji berputar putar untuk memilih buku. Gadis berambut sebahu itu menghembuskan nafasnya karena sedari tadi Baekhyun bertanya kira kira buku macam apa yang Hyemi suka. Novel,fiksi atau  Biografi, ia sungguh tidak mengetahuinya.  Bahkan makanan kesukaan Hyemi pun ia tidak tau. dan sekarang dirinya malah dibuat bingung oleh namja yang disukainya itu. padahal Baekhyun sudah mendapatkan buku yang dicarinya.

“baiklah, dulu saat Hyemi kecil ia sangat menyukai dongeng. Wah pangeran kecil , pasti ia menyukainya”  ucap Baekhyun sembari mengambil salah satu buku dideretan buku dongeng …(kaya buku yang chanyeol kasih untuk Xiumin di EXO SHOWTIME ep 5. Aih lupakan)…

Baekhyun akhirnya menemukan yang dicarinya, namja itu mengajak Minji untuk menuju kasir dan membayar beberapa buku yang dibelinya. Bahkan Baekhyun membayarkan buku yang Minji beli. Setelah selesai, keduanya kembali kemobil, tapi saat melajukan mobilnya cukup jauh Minji mengerang sakit sembari memegangi perutnya , hal itu menarik perhatian Baekhyun.

Namja itu menepikan mobilnya sebentar di pinggir.

“Minji neo gwemchana?”

“ahh ne gwemchana.” jawab Minji masih mencengkram perutnya.

“wae? apa perutmu sakit?’’

“emmm sedikit. Sepertinya maag’ku kambuh?”

“mwo? “

Baekhyun kembali melajukan mobilnya, kali ini ia akan mencari klinik untuk memeriksa Minji. Karena ia cukup cemas saat melihat wajah Minji pucat juga keringat yang keluar cukup banyak dari pelipis gadis itu. Baekhyun merasa bersalah karena cukup lama di toko buku tadi, dan ia lupa jika sedang membawa gadis pelajar berseragam bersamanya.

Sesudahnya sampai Baekhyun turun dan menuntun Minji masuk ke klinik. Minji memandang Baekhyun, bagaimana dirinya tidak menyukai namja ini jika perlakuannya sungguh membuatnya nyaman dan jugaterkesan. Ia memang tidak sedekat Hyemi mengenal Baekhyun. Tapi gadis itu merasa jika Baekhyun mudah mengenal dan dekat dengan siapa saja.

Ia tidak peduli jika ia dikatakan terlalu berharap, menurutnya apapun bisa diubah . begitupun perhatian Baekhyun pada Hyemi.

**

Baekhyun pada akhirnya membawa Minji untuk makan disebuah kafe , ia sudah meminta ijin pada Tuan Kim karena mungkin telat pulang . Namja itu memesankan Minji makanan yang tidak terlalu pedas atau asam . Baekhyun juga menakar obat yang barusaja dokter berikan.

“makanlah , lalu minum obat ini!”

Minji mengangguk dan menerima obat dari tangan Baekhyun. oh sungguh, Minji merasa mempunyai sosok malaikat saat ini.

Keduanya sempat mengobrol tentang banyak hal , tak tertinggal Baekhyun selalu saja menyangkut pautkan cerita Minji dengan Hyemi. Dan itu membuat gadis yang bersamanya ini tidak nyaman. Dengan terpaksa ia mendengar setiap cerita Baekhyun.

Baekhyun melihat jam tangannya, dan ini sudah menunjukan pukul 8 malam. Ia segera bergegas untuk keluar dari kafe itu sebelumnya telah membayar pesanannya. Minji berjalan disamping Baekhyun , saat sudah melewati pintu baekhyun berhenti karena mendengar nama seseorang yang dipanggil.

Betapa terkejutnya ia saat ini karena melihat Hyemi berdiri mematung tak jauh darinya. Minji yang mengetahuinya hanya terdiam melihat kedua orang yang sedang saling tatap itu.

“Hyemi?”

Baekhyun masih mematung tanpa bertanya atau mendekati Hyemi . Namja itu menatap Hyemidan juga seseorang dibelakang gadisnya itu. Laki laki tinggi yang sepertinya cukup dekat dengan gadisnya.

Fikiran Baekhyun masih bertarung sampai ia tidak sadar jika Hyemi sudah berlalu dari hadapannya. Dan ia bisa melihat tatapan dingin yang terkesan kecewa saat melihat manik gelap Hyemi, walau itu dari jarak 1 meter lebih.

Ia baru tersadar saat laki laki yang bersama Hyemi itu berlari menyusul dan menggenggam tangan Hyemi. Hal itu membuat dada Baekhyun tertohok saat itu juga.

Ia tau mungkin saja ini pemikiran yang salah, ia yakin namja tadi tidak lebih dari sekedar teman untuk Hyemi-gadisnya. Sungguh, moodnya berubah drastir, Baekhyun masuk kemobil tanpa menoleh pada Minji, ia melejukan mobilnya saat Minji sudah masuk dan menutup rapat pintu mobil.

Flashback end.

Hyemi Pov

Aku masih terdiam di jok belakang motor Sehun, fikiranku masih tertuju pada Baekhyun- ah apa ini? kenapa sekarang aku enggan memanggilnya oppa?

Baiklah, wae? kenapa Baekhyun Oppa bersama yeoja itu?

Aku tertawa miris dibalik punggung Sehun, apa Baekhyun oppa natinya akan berubah tidak peduli padaku? Seperti halnya appa? . dan gadis itu, Kim Minji kenapa selalu dia yang menyangkut semua hal tentangku. Aku sungguh benci.

Kali ini Sehun melajukan motornya cukup pelan, menyusuri jalanan Seoul yang cukup renggang malam ini.

Aku sempat membentak Sehun karena namja itu terus saja bertanya apa yang terjadi denganku. Hah, aku bukan seorang yeoja yang terbuka pada orang baru. Ya Oh Sehun hanya orang asing yang baru saja kukenal, ia tidak berhak tau apa masalah dan juga apa yang terjadi denganku. Aku lebih memilih memendam perasaan dan masalahku sendiri, karena kuyakin pasti akan aman.

Wae?

Kenapa aku harus marah saat melihat Baekhyun Oppa saat bersama Minji, sedekat apa mereka dibelakangku. Tuhan, apa perasaan ini masih ada untuknya?

Aku fikir prerasaan ini sudah menghilang berjalannya waktu tanpa adanya Baekhyun oppa selama ini disampingku, tapi….. aku tidak tau kenapa sangat sesak saat melihat itu tadi.

Bertahun tahun aku mengalami hidup yang berat, tentang kehidupanku yang menyedihkan . sulit untukku untuk mempercayai  apa itu cinta, kepercayaan atau apalah itu.

Aku takut,

Sangat takut jika aku kembali hancur hanya karena kepercayaan yang runtuh.

Seperti kepercayaan eomma dengan appa.

**

Sehun memarkirkan motornya tepat didepan gerbang halaman rumahku, ia sudah hapal jalan tanpa harus ku bimbing seperti kemarin. Segera aku menyerahkan helm milik Sehun dan mengucapkan terima kasih. Aku hendak berbalik tapi Sehun menahan lenganku.

“wae? ada apa denganmu? dan siapa namja tadi?” tanya Sehun menunjukan ekspresi seperti orang mengintruksi.

“lepaskan aku!. Dan siapa dia kau tidak perlu tau Oh Sehun.”

“aigo yeoja ini, ya sudah sana masuk!”

Aku tidak menjawab dan lantas berbalik berjalan dipekarangan rumah. Dan disana terparkir mobil lamborghini silver , aku mendekat dan,

Kenapa aku harus melihat mereka bersama lagi?

Aku menghentikan langkahku melihat Baekhyun oppa yang membungkuk sopan pada wanita tua itu dan Appa, eoh mereka sudah kembali dan lihatlah! Bahkan kedua orang itu menyambut kepulangan putri kesayangannya yang telat pulang.

Sedangkan saat aku telat pulang, tidak ada satupun yang mencemaskanku. Mereka tertawa dan bahagia tanpa menyadari kedatanganku.

Aku menghela nafasku dan berjalan tanpa memandang orang-orang itu. Aku mendengar suara Baekhyun oppa yang akan masuk kemobilnya memanggilku, aku sempat menghentikan langkahku tapi 2 detik setelahnya aku berjalan tanpa peduli.

“ya Kim Hyemi!”

Kurasakan tangan besar meraih pundakku, aku menepis tangan itu cukup kasar.

“lepas! Aku lelah dan ingin istirahat”

“ada apa denganmu?”

“huh? Memangnya ada apa? aku tidak apa apa?”

“keundae Hye-“

“kha!”

Sudahlah, apa yang ingin kau jelaskan? Apa kau ingin bercerita bahwa seharian ini kau kencan dengan Kim Minji? Begitu?. Hah wae? kenapa aku seperti ini?

Ucapku dalam hati. Ada apa denganku? Seharusnya aku biasa saja. Aku tau Minji memang lebih sempurna dariku,lebih menyenangkan dariku . Aku tidak heran jika Baekhyun oppa suka padanya- mungkin.

Aku berjalan meninggalkan Baekhyun Oppa yang belum ia selesai dengan kata katanya.

 

**

Aku tidak bisa tidur , sepertinya udara di balkon cukup segar. Pabboya, cuaca saat ini sangat dingin tapi aku mengatakan jika ini biasa saja.

Rasa dingin ini tidak sebanding dengan , dinginnya kebahagiaanku.

Baru saja aku makan malam bersama, dan apa yang aku dapat?

Tentu saja rasa kesal dan memuakan, bahkan aku tidak menghabiskan separuh makananku. Aku sudah terlanjur muak dengan mereka.

Sama seperti biasanya, saat ini aku sedang menatap langit malam.  rintik hujan perlahan turun, aku mengulurkan tanganku untuk menadah air yang turun dari langit itu. Terasa dingin dan segar , air ini rasanya sampai kedalam hatiku yang mendidih. Air ini menyiram hatiku yang penuh dengan asap kemarahan.

“terimakasih Tuhan”

Perlahan aku memejamkan mataku , sekelebat masa lalu terlintas.

Flashback.

(10 years ago)

“ya, Hyemi-ya ayo berteduh!” tangan mungil yang tersimpan kekuatan itu menarik sebelah tanganku untuk berlari menuju gubuk kecil di samping taman. Aku masih enggan menuruti ajakannya, aku masih terdiam merasakan air hujan yang membasahi kulitku. Kudongakan kepalaku keatas, merasakan air segar yang membasahi wajahku.

“yakk! Pororo kajja! Kau bisa sakit!” ucap namja ini dengan nada kesal, aku beralih menatapnya dan tersenyum jenaka. Dan lihatlah wajahnya, aigo imut sekali. Dia merucutkan bibirnya kesal karena aku tidak mau menurut.

Kulihat dia melepas jaketnya dan menadahkannya sebagai payung untuk menutupi kepala kami. Aku berdecak kesal dan menyingkir, kembali merasakan air hujan.

“Hyemi-ya jebal! Kenapa kau sangat keras kepala sekali? Aku tidak mau kau sakit!”

“anhiyeo. Aku gadis yang kebal oppa! aku tidak akan sakit. Jja bermain hujan”

Aku mengambil jaket yang masih digunakan Baekhyun oppa dan melemarnya asal, membuat mata namja yang berumur 10 tahun ini melotot .

“yakkk! Kim Hyemi!”

Aku memeletkan lidahku kearahnya dan berlari menjauh , ah sial Baekhyun Oppa dapat meraih tubuhku dengan mudah. Ah tentu saja, kakinya itu lebih lebar daripada miliku.

“jja . kita pulang saja!”

“Oppa, shireo. Ini menyenangkan!”

“Hyemi-ya. Oppa akan marah jika kau tidak menurut! Ayolah!”

Aku ,merengut dan membiarkan Baekhyun oppa mearikku dengan berlari. Rumahku cukup jauh dari taman ini, dan kami terpaksa menerobos hujan.

Dasar oppa pabbo. Ini namanya sama saja kau mengajaku hujan hujanan.

**

“hatchiii”

hidungku mampat, kepalaku pusing dan tubuhku panas. Ya , aku demam malam harinya , aku menyesal tidak mendengarkan apa kata Baekhyun Oppa.

“lihatlah! Kau sakit kan? Huh kebal apanya?”

Ucap Baekhyun oppa sembari mengganti kompres dikeningku. Namja ini memaksa tidak ingin pulang untuk merawatku, ah aku tambah pusing mendengarkan omelannya. Baekhyun oppa mengatakan pada Eomma dan Appa jika ia yang akan menjagaku sampai sembuh. Dan hasilnya, sekarang aku hanya berdua dengannya.

“oppa mian”

“aku tidak mau memaafkanmu sampai kau sembuh”

“yaa!! Kau – Hatchii”

“sudahlah cepat makan obat dari dokter lau istirahatlah!”

Baekhyun Opaa menyodorkan satu butir obat flu dan segelas air putih. Aigoo aku tidak bisa menelan obat itu, aku benci dengan rasa pahitnya.

“shireo obat itu pa-“

“ini manis . ini dosis anak jadi tidak pahit”

Seolah tau apa yang ingin kuucapkan Baekhyun oppa sudah memotong ucapanku. Wajahnya serius sekali, huh apa boleh buat? Aku agak ragu tapi pada akhirnya aku membuka mulutku dan menelan obat itu. cepat cepat aku meneguk air sampai habis.

“aa gotjimal! Obat itu pahit oppa!”

“ah iya, ini obat yang berbeda dari yang biasanya kuminum. Mian!”

“ah molla!”

Aku membalikan tubuhku kesamping agar tidak melihat wajah Baekhyun oppa. menyebalkan sekali,

“yakk kim Hyemi aku masih marah padamu!” ucap Baekhyun oppa.

“aku juga marah karena oppa membohongiku”

“aku tidak berbohong. Aku hanya lupa jika obat itu berbeda dari yang biasanya kuminum” sergah Baekhyun oppa masih mengelak jika ia berbohong, hah apa itu?

“gotjimal , gotjimal,gotjim-, yaak!!!”

Dengan tida tiba Baekhyun oppa naik keranjangku dan bibirnya mengecup bibirku, aku membulatkan mataku kesal dan ia hanya memasang wajah datarnya.

“jika kau tidak mau tidur aku akan membawakanmu ulat bulu, kau mau?”

“mwoya? Ah shireo… yakk pergi sana!” aku bergidik ngeri saat membayangkan hewan itu,

“shireo, tidurlah baru aku pergi”

Baekhyun oppa malah ikut menyelimuti tubuhnya, matanya terus saja mengawasiku. Ughh menyebalkan.

“ahh Eomma , Appa”

“mereka sudah tidur”

“yakkk!”

Tiba tiba rasa kesalku hilang saat Baekhyun oppa menyanyikan lagu tidur untukku, aku terdiam , rasanya seperti terhipnotis oleh suara merdunya ini. ah pasti teman temanku akan sangat iri . Perlahan aku memejamkan mataku karena terlarut dalam rasa kantuk, mungkin ini efek dari obat tadi.

‘gomawo oppa’ ucapku dalam hati .

Flashback end.

Aku tersenyum mengingat itu, aku masih menjadi Hyemi yang manis 10 tahun yang lalu. Baekhyun oppa sangat melindungiku, tidak akan pernah membiarkanku terluka sedikitpun. Dia sudah seperti seorang oppa sungguhan untukku tapi, bagaimana dia menganggapku?

Saat ada persahabatan yang tercipta antara laki-laki dan perempuan, ada sembilan puluh persen kemungkinan bahwa secercah perasaan lain hadir di antara mereka. Itu adalah keyakinan lama, namun bisa jadi hingga detik ini keyakinan itu tak sanggup terbantahkan. Walaupun secuil, namun perasaan itu pasti pernah ada. Perasaan memiliki lebih dari perasaan seorang sahabat yang seharusnya…

Aku percaya itu, karena aku mengalaminya. Dulu aku menyimpan perasaan itu, aku tau aku masih kecil dan tidak tau apa itu suka dan cinta tapi aku merasakan hatiku berdebar dan merasa terlindungi jika bersamanya . aku menunggunya, tapi tidak ada kata spesial yang aku tunggu keluar dari bibirnya.

Sampai rasa kecewa itu muncul saat ia memilih pergi meninggalkanku. Ia mengingkari janjinya untu selalu bersamaku.

Ia menangis malam itu karena harus berpisah denganku, Baekhyun oppa pindah keluar negri bersama kedua orang tuanya utuk menetap.

Tapi sebuah janji mampu menghapus rasa kecewa itu,

Janji yang diucapkannya untuk kembali dan berada disisiku untuk selamanya.

Dan saat itu juga aku mendengar pernyataan yang Baekhyun oppa ucapkan jika dia menyukaiku.

Setelah mengatakannya Baekhyun oppa benar benar pergi tanpa mau menunggu jawabanku. Rasanya aku juga belum siap untuk mengatakan jika aku juga menyukainya, aku berniat mengatakannya jika aku sudah dewasa .

Tapi, entahlah. masihkah perasaan itu sampai saat ini?

Aku tidak tau karena semua perasaanku mati setelah kejadian yang menimpa keluargaku. Aku tidak percaya pada kesetiaan atau cinta.

“aku merasa mati padahal aku masih hidup”

“apa kau akan berubah, Baekhyun-ssi?”

TBC

 

Huaaaaaa gak jelas gak jelass. Apa ini? aduhh maaf bgt readers. Otakku lagi gak ada ide jadi amburadul begini.

Tapi berusaha kedepannya lebih baik lagi. J

Ok see you next chapter!!! Muacchhh

 

pict bonus for you.

 

Ceej5PBWsAAHuHQ

yang komen dicium Baek 😛

Penulis:

Fanfiction ini murni buatan autor disini .Jika ada kesamaan itu tidak disengaja.Jadi tolong pengertiannya untuk saling menghargai karya seseorang.Setidaknya tinggalkan jejak para readers !!!!!!!!! Happy Reading !!!!!!!!!!!

17 tanggapan untuk “The Answer is You ( Chapter 5)

  1. yoo yoooo yooo author-nim chapter 6 nya segeralah dirilis aku mau lihat gimana reaksinya baekhyun ke hyemi? apakah hyemi marah ke baekhyun???

    Suka

      1. Okay wah bagus kok ffnya hh tapi aku malah cepet cepet kepengen baca soalnya bikin penasaran ffnya kamu itu 😉

        Suka

  2. baekhyunnnn,,,,,,, 😦
    Baca ff ini mengingatkan ku pada ff ku yang mau ku buat,,, tapi bdaa,, yang sama sih cma ada ibu tirii jgaaa wkwkwkwkwk

    Helehhhh,,,,,,,,
    Mati rasaaa,,,,,, ;(

    GUE KECEWA BANGET SAMA BAPAKNYAA HYEMI,,,, EMANG EGOIS,,,, GA NGERTI PERASAAN ANAK,,,,

    Suka

Tinggalkan komentar